Jumat, 02 November 2012

Relasi Makna Dalam Semantik




Makna Denotatif
            Makna denotative (denotative meaning) adalah makna atau kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan bahasa dan wujud di luar bahasa yang diterapi satuan bahasa itu secara tepat. Misalnya, kata uang yang mengandung makna benda kertas atau logam yang digunakan dalam transaksi jual beli. Kita memaknakan kata uamh tanpa mengasosiasikannya dengan hal-hal yang lain. Jadi makna denotative adalah makna yang sebenarnya, makna yang tidak dihubungkan dengan faktor-faktor lain, baik yang berlaku pada pembicara maupun pada pendengar.
Makna Deskriptif
            Makna deskriptif (deskriptif meaning) yaitu biasa disebut pula makna kognitif (cognitive meaning) atau makna referensial (referensuial meaning) adalah makna yang terkandung di dalam setiap kata. Makna yang ditunjukkan oleh lambang itu sendiri. Jadi, kalau sesorang mengatakan air, maka yang dimaksud adalah sejenis benda cair yang digunakan untuk mandi, mencuci, atau diminum. Orang mengerti makna kata air, karena itu ia membawa air seperti yang kita kehendaki.
Makna Ekstensi
            Makna ekstensi (ektensional meaning) adalah makna yang mencakup semua ciri objek atau konsep. Makna ini meliputi semua konsep yang ada pada kata. Mkakna ekstensi mencakup semua makna atau kemungkinan makna yang muncul dalam kata. Misalnya, kata ayah dapat dimaknakan: (1) orangtua anak-anak; (2) laki-laki; (3) telah beristri; (4) sebagai kepala rumah tangga; dan (5) orang yang berusaha keras mencari nafkah untuk anak dan istrinya..setiap kata dapat diuraikan komponen-komponen maknanya. Semua komponen yang membentuk pemahaman kita tentang kata tersebut, itulah makna ekstensinya.



Makna Emotif
            Makna emotif (emotive meaning) adalah makna yang timbul akibat adanya reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai/terhadap apa yang difikirkan atau dirasakan. Misalnya, kata kerbau yang muncul dalam urutan kata engkau kerbau. Kata kerbau ini menimbulkan perasaan tidak enak bagi pendengar, atau dengan kata lain, kata kerbau  mengandung makna emosi. Kata  kerbau  dihubungkan dengan perilaku yang malas, lamban, dan dianggap sebagai penghinaan. Orang yang mendengarnya merasa tersinggung, perasaannya tidak enak. Contoh lain misalnya, Si Ali meninggal berbeda dengan kalimat Si Ali mampus. orang yang mendengar ujaran ini mengasosiasikan dengan sifat Ali karena nilai rasa meninggal dan  mampus, berbeda. Kata mampus lebih cocok digunakan kepada hewan atau manusia yang perilakunya seperti hewan. Orang yang mendengarkan urutan kata Si Ali mampus memperlihatkan perasaan yang mengatakannya, dan tentu saja menimbulkan perasaan tertentu pada pendengar.
Makna Gerefleker
            Makna gerefleker (Belanda:gereflecteerde betekenis) muncul dalam hal makna konseptual yang jamak, makna yang muncul akibat reaksi kita terhadap makna yang lain. Makna gerefleker tidak muncul karena sugesti emosional, tetapi juga yang berhubungan dengan kata atau ungkapan tabu. Misalnya, yamg berhubungan dengan seksual, kepercayaan atau kebiasaan. Kata-kata  bersetubuh, ejakulai, ereksi adalah kata-kata yang mengandung makna gerefleker. Sehingga kata-kata tersebut tidak pantas dikatakan, tabu diujarkan pada situasi tertentu. Conto lain misalnya, orang yang biasa mencari hasil hutan tidak berani mengatakan harimau, dan orang-orang yang biasa mencari hasil laut tidak berani menyebut nama-nama hewan di darat. Orang yang mencari hasil di hutan menyebut harimau, maka harimau akan betul-betul berjumpa mereka (di jawa), dan orang yang mencari hasil di laut yang menyebut kata-kata ayam, kambing, sapi akan berputar-putar saja di laut, susah merapat ke darat. Kata-kata inilah yang dinamakan makna gerefleker.


Makna Gramatikal
            Makna gramatikal (grammatical meaning), atau makna fungsional (fungsional meaning), atau makna structural (structural),atau makna internal (internal meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat kata dalam kalimat. Kata mata mengandung makna leksikal alat atau indra yang terdapat di kepala yang berfungsi untuk mel;ihat. Namun setelah kata mata ditempatkan dalam kalimat, misalnya, ‘’Hei, mana matamu?’’ kata mata tidak mengacu lagi pada makna alat untuk melihat atau tidak menunjuk pada indra untuk melihat, tetapi menunjuk ppada cara bekerja, cara mengerjakan yang hasilnya kotor,yang menghasilkan urutan kata: air mata, mata air, mata duitan, mata pisau, dan lain-lain.
Makna Ideasional
            Makna ideasional (ideational meaning) adalah makna yang muncul akibat penggunaan kata yang memiliki konsep. Dalam hubungannya dengan makna ideasional kata, ada baiknya dibedakan antara konsep kata dan makna ideasional kata.konsep kata merupakkan inti, sedangkan makna Ideasional nerupakan konsekuensi atau hal yang diharapkan yang berlaku di dalam sebuah kata. Dalam BI terdapat kata demokrasi. konsep makna kata demikrasi adalah persamaan hak dan kewajiban seluruh rakyat. Makna ideasionalnya, yakni ide yang terkandung di dalam kata demikrasi itu sendiri. Idealnya, yakni rakyat turut memerintah melalui wakil-wakil; rakyat berhak mkemilik wakil-wakil yang akan memimpin mereka; rakyat berhak mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi rakyat berkewajiban pula untuk bersama-sama menanggung biaya pembangunan yang mereka harapkan.
            Makna intensitas
Makna itensi (intentional meaning) adalah makna yang menekankan maksud pembicara. Ambillah kata roti yang akan muncul dalam kalimatt:
1.      Saya minta roti
2.      Saya mau menyimpan roti
3.      Saya akan membeli roti.

kalimat (1) pembicara bermaksud mendapatkan roti. Maksud pembicara pada kalimat ini berbeda  dengan maksud pembicara pada kalimat (2) dan seterusnya. Jika seseorang barkta,’’ Roti? Roti! Roti dua!’’ pada kata-kata ini(yang sebenarnya sudah berwujud kalimat) maksud pembicara berbeda-beda. Pada kalimat Roti? Pembicara ingin menyatakan maksudnya, apakah roti yang dibeli? Pada kalimat, Roti! Pembicara ingin menyatakan maksudnya: roti yang diambil, roti yang disimpan, roti yang dijual, sedangkan pada kalimat Roti! Pembicara ingin menyatakan maksudnya: roti dua yang diambil, roti dua yang disimpan.

            Makna Khusus
Makna khusus adalah makna kata atau istilah yang pemakaiannya tyerbatas pada bidang tertentu. Misalnya, kata operasi. Bagi dokter atau orang yang bekerja di rumah sakit,  makna kata operasi selalu dikhususkan pada upaya menyelamatkan nyawa orang dengan jalan mengoperasi sebagian anggota tubuh pasien. Dan bagi orang yang bekerja di kantor tata kota,  makna kata operasi dikhususkan pada makna yang berhubungan dengan kegiatan kantor tersebut yang muncul dalam urutan kata operasi kebersihan, operasi pedagang kaki lima. Pendek kata, makna khusus adalah makna terbatas. Makna ini terbatas dalam bidang atau kegiatan tertentu. Salah satu cara untuk mendapatkan makna khusus, yakni menambah kata, baik depan atau di belakangnya. Contoh: ambillah kata jagung. Jika kata jagung ditambah di sebelah kanan atau di belakang kata jagung. Makna urutan kata jagung muda sudah lebih khusus. Jika urutan kata ini ditambah lagi dengan kata lain, misalnya Pak Suko sehingga urutannya menjadi jagung muda Pak Suko, maka maknanya sudah lebih khusus lagi.

            Makna Kiasan
Makna kiasan (transferred meaning atau figurative meaning) adalah pemakaian kata yang tidak sebenarnya. Makna kiasan banyak terdapat di dalam idiom, peribahasa, dan ungkapan. Dalam BI terdapat kata batang  yang muncul dalam ungkapan: jangan berdiri di situ seperti batang, berbuatlah sesuatu. Kata batang di sini tidak dihubungkan lagi dengan batang pohon, batang pisang, tetapi dihubungkan dengan orang yang tegak saja, diam tidak bekerja. Dalam BI terdapat kata bintang yang bermakna benda langit yang berkelip-kelip jika dilihat pada waktu malam hari, namun kalau seorang berkata ‘’ Dia bintang lapangan.’’ Urutan kata bintang lapangan bemakna kiasan, orang yang terampil bermain sepak bola. Karena itu dalam BI terdapat pula urutan kata bintang film, bintang sinetron, bintang layar perak, dan lain-lain.
            Makna Kognitif
Makna kognitif (cognitive meaning) atau makna deskriptif (descriptive meaning) adalah makna yang ditujukan oleh acuannya, makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya. Misalkan kata pohon bermakna tumbuhan yang berbatang keras dan besar. Jika orang berkata pohon terbayang pada kata yang selama ini kita kenal. Jika makna emotif lebih banyak berhubungan dengan perasaan, makna kiasan lebih banyak berhubungan dengan perbandingan dan makna ideasional lebih banyak berhubungan dengan ide, maka makna kognitif lebih banyak berhubungan dengan otak. Makna kognitif lebih banyak berhubungan dengan pemikiran kita tentang sesuatu.

            Makna Kolokasi
Makna kolokasi biasanya berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam lingkungan yang sama. Kalau orang berkata garam,gula, ikan, sayur, terong, kata-kata ini berhubungan dengan lingkungan dapur. Kalau seseoirang berkata kertas, lem, tinta, mesin ketik, maka bayangan kita adalah kantor atau sekolah. Makna kolokasi dibatasi oleh tingkat kecocokan kata, misalnya kata cantik hanya dapat digunakan untuk gadis, dan ridak digunakan untuk pemuda; kata wafat  dahulu hanya digunakan untuk pejabat, kini digunakan pula untuk orang yang dihormati; kata wafat tidak cocok digunakan untuk npencuri. Makna kolokasi dibatasi oleh ketepatan, misalnya sudut siku-siku pasti 90 derajat.

1 komentar: