Makna Denotatif
Makna denotative (denotative meaning) adalah makna atau
kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan bahasa dan
wujud di luar bahasa yang diterapi satuan bahasa itu secara tepat. Misalnya,
kata uang yang mengandung makna benda kertas atau logam yang digunakan dalam
transaksi jual beli. Kita memaknakan kata uamh tanpa mengasosiasikannya dengan
hal-hal yang lain. Jadi makna denotative adalah makna yang sebenarnya, makna
yang tidak dihubungkan dengan faktor-faktor lain, baik yang berlaku pada
pembicara maupun pada pendengar.
Makna Deskriptif
Makna deskriptif (deskriptif meaning) yaitu biasa disebut
pula makna kognitif (cognitive meaning) atau
makna referensial (referensuial meaning)
adalah makna yang terkandung di dalam setiap kata. Makna yang ditunjukkan oleh
lambang itu sendiri. Jadi, kalau sesorang mengatakan air, maka yang dimaksud adalah sejenis benda cair yang digunakan
untuk mandi, mencuci, atau diminum. Orang mengerti makna kata air, karena itu
ia membawa air seperti yang kita kehendaki.
Makna Ekstensi
Makna ekstensi (ektensional meaning) adalah makna yang mencakup semua ciri objek
atau konsep. Makna ini meliputi semua konsep yang ada pada kata. Mkakna
ekstensi mencakup semua makna atau kemungkinan makna yang muncul dalam kata.
Misalnya, kata ayah dapat dimaknakan: (1) orangtua anak-anak; (2) laki-laki;
(3) telah beristri; (4) sebagai kepala rumah tangga; dan (5) orang yang
berusaha keras mencari nafkah untuk anak dan istrinya..setiap kata dapat
diuraikan komponen-komponen maknanya. Semua komponen yang membentuk pemahaman
kita tentang kata tersebut, itulah makna ekstensinya.
Makna Emotif
Makna emotif (emotive meaning) adalah makna yang timbul akibat adanya reaksi
pembicara atau sikap pembicara mengenai/terhadap apa yang difikirkan atau
dirasakan. Misalnya, kata kerbau yang
muncul dalam urutan kata engkau kerbau. Kata
kerbau ini menimbulkan perasaan tidak
enak bagi pendengar, atau dengan kata lain, kata kerbau mengandung makna
emosi. Kata kerbau dihubungkan dengan perilaku yang malas,
lamban, dan dianggap sebagai penghinaan. Orang yang mendengarnya merasa
tersinggung, perasaannya tidak enak. Contoh lain misalnya, Si Ali meninggal berbeda dengan kalimat Si Ali mampus. orang yang mendengar ujaran ini
mengasosiasikan dengan sifat Ali karena nilai rasa meninggal dan mampus, berbeda. Kata mampus lebih cocok digunakan kepada hewan atau manusia yang
perilakunya seperti hewan. Orang yang mendengarkan urutan kata Si Ali mampus memperlihatkan perasaan yang
mengatakannya, dan tentu saja menimbulkan perasaan tertentu pada pendengar.
Makna Gerefleker
Makna gerefleker (Belanda:gereflecteerde betekenis) muncul dalam
hal makna konseptual yang jamak, makna yang muncul akibat reaksi kita terhadap
makna yang lain. Makna gerefleker tidak muncul karena sugesti emosional, tetapi
juga yang berhubungan dengan kata atau ungkapan tabu. Misalnya, yamg
berhubungan dengan seksual, kepercayaan atau kebiasaan. Kata-kata bersetubuh, ejakulai, ereksi adalah
kata-kata yang mengandung makna gerefleker. Sehingga kata-kata tersebut tidak
pantas dikatakan, tabu diujarkan pada situasi tertentu. Conto lain misalnya,
orang yang biasa mencari hasil hutan tidak berani mengatakan harimau, dan
orang-orang yang biasa mencari hasil laut tidak berani menyebut nama-nama hewan
di darat. Orang yang mencari hasil di hutan menyebut harimau, maka harimau akan
betul-betul berjumpa mereka (di jawa), dan orang yang mencari hasil di laut
yang menyebut kata-kata ayam, kambing, sapi akan berputar-putar saja di laut,
susah merapat ke darat. Kata-kata inilah yang dinamakan makna gerefleker.
Makna Gramatikal
Makna gramatikal (grammatical meaning), atau makna
fungsional (fungsional meaning), atau
makna structural (structural),atau
makna internal (internal meaning) adalah
makna yang muncul sebagai akibat kata dalam kalimat. Kata mata mengandung makna leksikal alat
atau indra yang terdapat di
kepala yang berfungsi untuk mel;ihat. Namun setelah kata mata ditempatkan dalam kalimat, misalnya, ‘’Hei, mana matamu?’’
kata mata tidak mengacu lagi pada
makna alat untuk melihat atau tidak menunjuk pada indra untuk melihat, tetapi
menunjuk ppada cara bekerja, cara mengerjakan yang hasilnya kotor,yang
menghasilkan urutan kata: air mata, mata
air, mata duitan, mata pisau, dan lain-lain.
Makna Ideasional
Makna ideasional (ideational meaning) adalah makna yang
muncul akibat penggunaan kata yang memiliki konsep. Dalam hubungannya dengan
makna ideasional kata, ada baiknya dibedakan antara konsep kata dan makna
ideasional kata.konsep kata merupakkan
inti, sedangkan makna Ideasional nerupakan
konsekuensi atau hal yang diharapkan yang berlaku di dalam sebuah kata. Dalam
BI terdapat kata demokrasi. konsep
makna kata demikrasi adalah persamaan hak dan kewajiban seluruh rakyat. Makna
ideasionalnya, yakni ide yang terkandung di dalam kata demikrasi itu sendiri.
Idealnya, yakni rakyat turut memerintah melalui wakil-wakil; rakyat berhak
mkemilik wakil-wakil yang akan memimpin mereka; rakyat berhak mengawasi jalannya
pemerintahan, tetapi rakyat berkewajiban pula untuk bersama-sama menanggung
biaya pembangunan yang mereka harapkan.
Makna
intensitas
Makna
itensi (intentional meaning) adalah
makna yang menekankan maksud pembicara. Ambillah kata roti yang akan muncul dalam kalimatt:
1. Saya
minta roti
2. Saya
mau menyimpan roti
3. Saya
akan membeli roti.
kalimat
(1) pembicara bermaksud mendapatkan roti. Maksud pembicara pada kalimat ini
berbeda dengan maksud pembicara pada
kalimat (2) dan seterusnya. Jika seseorang barkta,’’ Roti? Roti! Roti dua!’’
pada kata-kata ini(yang sebenarnya sudah berwujud kalimat) maksud pembicara
berbeda-beda. Pada kalimat Roti?
Pembicara ingin menyatakan maksudnya, apakah roti yang dibeli? Pada kalimat, Roti! Pembicara ingin menyatakan maksudnya:
roti yang diambil, roti yang disimpan, roti yang dijual, sedangkan pada kalimat
Roti! Pembicara ingin menyatakan
maksudnya: roti dua yang diambil, roti dua yang disimpan.
Makna
Khusus
Makna
khusus adalah makna kata atau istilah yang pemakaiannya tyerbatas pada bidang
tertentu. Misalnya, kata operasi. Bagi
dokter atau orang yang bekerja di rumah
sakit, makna kata operasi selalu dikhususkan pada upaya menyelamatkan nyawa orang dengan
jalan mengoperasi sebagian anggota tubuh pasien. Dan bagi orang yang bekerja di
kantor tata kota, makna kata operasi
dikhususkan pada makna yang berhubungan dengan kegiatan kantor tersebut
yang muncul dalam urutan kata operasi
kebersihan, operasi pedagang kaki lima. Pendek kata, makna khusus adalah
makna terbatas. Makna ini terbatas dalam bidang atau kegiatan tertentu. Salah
satu cara untuk mendapatkan makna khusus, yakni menambah kata, baik depan atau
di belakangnya. Contoh: ambillah kata jagung.
Jika kata jagung ditambah di
sebelah kanan atau di belakang kata jagung. Makna urutan kata jagung muda sudah lebih khusus. Jika
urutan kata ini ditambah lagi dengan kata lain, misalnya Pak Suko sehingga
urutannya menjadi jagung muda Pak Suko, maka
maknanya sudah lebih khusus lagi.
Makna Kiasan
Makna
kiasan (transferred meaning atau figurative meaning) adalah pemakaian
kata yang tidak sebenarnya. Makna kiasan banyak terdapat di dalam idiom,
peribahasa, dan ungkapan. Dalam BI terdapat kata batang yang muncul dalam
ungkapan: jangan berdiri di situ seperti
batang, berbuatlah sesuatu. Kata batang
di sini tidak dihubungkan lagi dengan batang pohon, batang pisang, tetapi
dihubungkan dengan orang yang tegak saja, diam tidak bekerja. Dalam BI terdapat
kata bintang yang bermakna benda
langit yang berkelip-kelip jika dilihat pada waktu malam hari, namun kalau
seorang berkata ‘’ Dia bintang lapangan.’’ Urutan kata bintang lapangan bemakna kiasan, orang yang terampil bermain sepak
bola. Karena itu dalam BI terdapat pula urutan kata bintang film, bintang sinetron, bintang layar perak, dan lain-lain.
Makna
Kognitif
Makna
kognitif (cognitive meaning) atau
makna deskriptif (descriptive meaning) adalah
makna yang ditujukan oleh acuannya, makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya
dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan
analisis komponennya. Misalkan kata pohon
bermakna tumbuhan yang berbatang keras dan besar. Jika orang berkata pohon terbayang pada kata yang selama
ini kita kenal. Jika makna emotif lebih banyak berhubungan dengan perasaan,
makna kiasan lebih banyak berhubungan dengan perbandingan dan makna ideasional
lebih banyak berhubungan dengan ide, maka makna kognitif lebih banyak
berhubungan dengan otak. Makna kognitif lebih banyak berhubungan dengan
pemikiran kita tentang sesuatu.
Makna
Kolokasi
Makna
kolokasi biasanya berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam
lingkungan yang sama. Kalau orang berkata garam,gula,
ikan, sayur, terong, kata-kata ini berhubungan dengan lingkungan dapur.
Kalau seseoirang berkata kertas, lem,
tinta, mesin ketik, maka bayangan kita adalah kantor atau sekolah. Makna
kolokasi dibatasi oleh tingkat kecocokan kata, misalnya kata cantik hanya dapat digunakan untuk
gadis, dan ridak digunakan untuk pemuda; kata wafat dahulu hanya digunakan
untuk pejabat, kini digunakan pula untuk orang yang dihormati; kata wafat tidak cocok digunakan untuk
npencuri. Makna kolokasi dibatasi oleh ketepatan, misalnya sudut siku-siku pasti 90 derajat.
izin share ya :)
BalasHapus